STUDI PENGHAWAAN ALAMI TERHADAP MATERIAL BANGUNAN KOLONIAL
STUDI KASUS: RUMAH PJKA, KOTA YOGYAKARTA
Keywords:
Penghawaan Alami, Material, Bangunan KolonialAbstract
Abstrak
Bangunan pada iklim tropis lembap pada umumnya didesain sedemikian rupa hingga agar selalu memperhatikan iklim setempat. Ciri-ciri bangunan iklim tropis lembap yaitu bukaan lebar sudut kemiringan atap cukup, berplafon, dan memaksimalkan naungan di sekitar bangunan seperti vegetasi. Arsitektur kolonial yang berada Indonesia merupakan hasil percampuran dari arsitektur Eropa, melalui proses adaptasi maka terciptanya arsitektur Belanda pada masa penjajahan di Indonesia. Gaya arsitektur kolonial telah beradaptasi dengan iklim setempat, agar membuat bangunan cocok dengan lingkungan serta nyaman untuk ditinggali. Pertanyaan penelitian yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah Apakah desain bangunan kolonial berpengaruh terhadap penghawaan alami dengan kondisi iklim tropis lembap. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah desain bangunan kolonial berpengaruh terhadap penghawaan alami dengan kondisi iklim tropis lembap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian empiris dengan pengambilan data secara kuantitatif dan kualitatif langsung dari lapangan. Sedangkan pembahasan merupakan tahapan yang akan dilakukan dengan cara analisis menggunakan thermaCam dan ecotect. Hasil dari pembahasan merupakan temuan material bangunan kolonial dan ruang yang sangat merespons kondisi iklim setempat.