PELATIHAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCAH PADA ANAK PPA IO 0460 GMIT POHOITAS MANULAI II
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Abstrak
Mengajarkan keterampilan hidup seringkali dilupakan oleh orangtua dengan alasan tak mau anak mengalami kesusahan. Tetapi ketika keadaan jadi sangat berbeda dan anak tak punya keterampilan yang mumpuni, justru akan sangat merugikannya. Keterampilan merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya pada anak remaja karena dapat membuat manusia lebih produktif. Pelatihan keterampilan kepada remaja di PPA IO 0460 GMIT Pohonitas, dapat membentuk jiwa kemandirian dan kewirausahaan remaja tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dapat melatih keterampilan remaja melalui pemanfaatan limbah kain percah, juga dapat meningkatkan perekonomian dan sosial keluarga. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu metode ceramah, pelatihan, penugasan, follow up dan pemberian reward. Peserta kegaiatan ini yaitu pengurus PPA dan siswa PPA kelas remaja sejumlah 40 orang. Hasil pelaksanaan kegiatan ini yaitu menumbuhkan kesadaran untuk memanfaatkan sampah kain percah menjadi barang yang bernilai jual berupa kalung (necklace), bandana, bandol, bros, jepit rambut, pita rambut/kranci, gelang, anting, keset dan gantungan masker.
Abstract
Teaching life skills is often forgotten by parents on the grounds that they do not want their children to experience difficulties. But when things get very different and the child doesn't have qualified skills, it will be very detrimental to him. Skills are important in life, especially in adolescents because they can make humans more productive. Skills training for adolescents at PPA IO GMIT Pohonitas, can shape the spirit of independence and entrepreneurship of the teenager. The purpose of this community service activity is to be able to train the skills of adolescents through the use of broken cloth waste, as well as improve the economy and social family. The methods used in community service activities are lectures, training, assignments, follow-ups and rewarding, . The participants of this activity were PPA administrators and 40 PPA students in the adolesen class. The result of this activity is to raise awareness to use trash waste into goods that are of selling value in the form of necklaces, bandanas, bandols, brooches, hairpins, hair ribbons / kranci, bracelets, earrings, mask hangers and doormats.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- . Gayatri, A. M., Esti, D., & Rahayu, I. (2015). Desember 2015, hlm. 210-215 Gayatri dkk, Pemberdayaan Siswa SMK Melalui…. 7(3), 210.
- . Mulyati, S., & Sukmawijaya, A. A. (2013). Meningkatkan Kreativitas Pada Anak. Inovasi Dan Kewirausahaan, 2(2), 124–129.
- . Munir, M. M., Thoyyibah, D., & Ni’mah, L. (2021). Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Produk Bernilai Ekonomis Bagi Ormas PKK Desa Bugel. Abdimas Singkerru, 1(2), 134–140. http://jurnal.atidewantara.ac.id/index.php/singkerru/article/view/71/42
- . Rambe, A. (2015). IbM Usaha Penjahit Busana Wanita dalam Pembuatan Aksesoris dari Limbah Kain Perca Armaini Rambe ( Dosen Jurusan PKK Universitas Negeri Medan ) Abstrak berupa aksesoris . Mitra 1 penjahit busana wanita My Galleri dan EK Modiste. 21.
- . Wahidin, U. (2017). Pendidikan Karakter Bagi Remaja. Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam, 2(03). https://doi.org/10.30868/ei.v2i03.29