PENGARUH PENGGUNAAN “SIM LANSIA” DALAM MENINGKATKAN CAKUPAN DATA SKRINING LANSIA

Isi Artikel Utama

Hartaty Sarma Sangkot
Endang Sri Dewi Hastuti Suryandari
Avid Wijaya

Abstrak

ABSTRAK

Terdapat 3 Puskesmas di Kota Malang yang belum tercapai target cakupan data skrining lansianya, sehingga  banyak lansia yang belum terekam dalam data skrining lansia dan tidak dapat terpantau perkembangan kesehatannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peningkatan cakupan data skrining lansia yang dilakukan menggunakan aplikasi SIM lansia di 3 wilayah kerja Puskesmas, Kedungkandang, Ciptomulyo dan Kendalsari, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen. Target Populasi adalah 101 Rukun Warga (RW) di 3 Puskesmas Kota Malang dengan capaian terendah. Jumlah sampel menggunakan total sampling. Sebelum pengumpulan data dilakukan resosialisasi aplikasi SIM Lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi terhadap aplikasi SIM Lansia. Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon signed ranked test, dilakukan untuk mengetahui perbedaan capaian pengisian aplikasi SIM Lansia sebelum dan sesudah penggunaan SIM Lansia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata cakupan pengisian data skrining lansia sebelum (11,4%) dan sesudah (27%) adanya resosialisasi aplikasi SIM Lansia (p-value<0,05). Aplikasi SIM Lansia terbukti dapat meningkatkan cakupan pengisian data skrining lansia dibandingkan menggunakan metode manual (pencatatan di buku).


ABSTRACT  

Three Puskesmas in Malang City have failed to meet the target for the coverage of elderly screening data, making it impossible to track the health development of the elderly as many of them are not included in the elderly screening data. This study's goal was to examine how the elderly SIM application, which was used in three different working locations in Puskesmas Kedungkandang, Ciptomulyo, and Kendalsari, Malang City, increased the coverage of elderly screening data. A quasi-experimental research design was employed in this study. 101 Rukun Masyarakat (RW) in 3 Puskesmas Kota Malang are the target population; they have the lowest achievement. Total sampling is used for the number of samples. Prior to data collection, the “SIM Lansia” application underwent resocialization. The observation approach was used to collect data for the “SIM Lansia” application. To ascertain whether filling out the “SIM Lansia” application before and after utilizing “SIM Lansia” application, statistical analysis employing the Wilcoxon signed ranked test was performed. The findings indicated that, both before (11.4%) and after (27%) the resocialization of the Elderly SIM application, there was an increase in the average coverage of filling out elderly screening data (p-value<0.05). When compared to the manual way (recording in books), the Elderly SIM application has been shown to increase the coverage of filling out elderly screening data.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
H. S. Sangkot, E. Sri Dewi Hastuti Suryandari, dan A. Wijaya, “PENGARUH PENGGUNAAN ‘SIM LANSIA’ DALAM MENINGKATKAN CAKUPAN DATA SKRINING LANSIA”, JUKANTI, vol. 7, no. 1, hlm. 88–95, Apr 2024.
Bagian
Articles

Referensi

United Nations, “Global Age-friendly Cities: A Guide,” Community Health, p. 77, 2007, [Online]. Available: http://www.who.int/ageing/publications/Global_age_friendly_cities_Guide_English.pdf

Badan Pusat Statistik, “Statistik Penduduk Lanjut Usia 2021,” 2021.

H. Heryanah, “Ageing Population Dan Bonus Demografi Kedua Di Indonesia,” Populasi, vol. 23, no. 2, p. 1, 2015, doi: 10.22146/jp.15692.

Pemerintah Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan,” Undang-Undang, no. 187315. pp. 1–300, 2023.

Pemerintah Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 1998.” 1998.

K. K. Kemenkes RI, Buku Kesehatan Lanjut Usia. 2017.

Kemenkes R.I., “Permenkes No. 67 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan Masyarakat,” Kementerian Kesehatan Indonesia, pp. 16, 89, 2015.

H. Hermansyah and F. Firda, “Pemanfaatan Kunjungan Posyandu Lansia Dengan Derajat Kesehatan Lansia,” Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, vol. 14, no. 01, pp. 9–14, 2023, doi: 10.34305/jikbh.v14i01.617.

S. R. Steinhubl, E. D. Muse, and E. J. Topol, “Can Mobile Health Technologies Transform Health Care?,” JAMA, vol. 310, no. 22, pp. 2395–2396, Dec. 2013, doi: 10.1001/jama.2013.281078.

S. Wibisono and S. Munawaroh, “Simpus,” 2 Juli, vol. 17, no. 2, pp. 141–146, 2012, [Online]. Available: Hasil Telusur%0AHasil web%0A%0ASistem Informasi Manajemen Puskesmas - Unisbankwww.unisbank.ac.id › index.php › fti1 › article › view

D. Ben-Zeev, “Mobile technologies in the study, assessment, and treatment of schizophrenia,” Schizophr Bull, vol. 38, no. 3, pp. 384–385, 2012, doi: 10.1093/schbul/sbr179.

E. Sinaga and Haryanto, “Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Puskesmas di Kabupaten Sleman,” Journal of Information Systems for Public Health, vol. 1, no. 2, pp. 44–51, 2016.

A. P. P. Cahyani, F. Hakam, and F. Nurbaya, “Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Dengan Metode Hot-Fit Di Puskesmas Gatak,” Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK), vol. 3, no. 2, pp. 20–27, 2020, doi: 10.32585/jmiak.v3i2.1003.

A. Wijaya, M. Y. Rizkyawan, A. Z. Pitoyo, E. S. D. H. Suryandari, and H. S. Sangkot, “MODEL RANCANGAN APLIKASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN BERBASIS WEB DI KLINIK DOKTER X,” Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI), vol. 6, no. 1, pp. 74–88, Apr. 2023, doi: 10.37792/JUKANTI.V6I1.913.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama